Sekilas mengenai Sejarah Seni Grafis :
Sejarah mengenai dunia cetak mencetak, pengarang mengawalinya denganmenyusuri dahulu sejarah mula dalam lingkup global dunia yang dapat dicatat dan ditemukan. Menurut daftar sejarah, cukilan kayu (woodcut/woodblock prints) adalahtehnik yang sangat tua ditemukan. Karya cetak di atas bidang kayu ditemukan di negeri China yang dinamakan Wuo Kuo Ching Kuang ialah suatu karya yang dirasakan pusaka oleh umat buddha di sana. Karya tersebut dipesan oleh kaisar Shataku dari Jepang yg memerintah selama tahun 762-769 M. Apalagi terdaftar permulaan diketemukannya bahan kertas, pun di negeri China yang dikembangkan oleh Tsai Lun, menunjang pesat pada pertumbuhan dunia cetak mencetak.
cai-lun
gbr.1. Tsai Lun / Cai Lun
Sedangkan di Eropa, cukilan kayu baru dikenal pada permulaan abad 15, yang bersamaan dengan masuknya bahan kertas dari tiongkok. Teknik cukil kayu ini, di eropa berkembang dimulai sebagai perangkat untuk menggandakan kartu-kartu mainan dan gambar-gambar yang melukiskan keadaan keagamaan atau mengilustrasikan cerita-cerita dari buku suci Injil, laksana orang-orang yang sedang beribadah, penggambaran nabi Isa dan sahabat-sahabatnya, gambar-gambar mengenai malaikat, bidadari, tergolong penggambaran mengenai Bunda Maria.
man-of-sorrows
gbr.2. Christ as Man of Sorrows
Disini, nyaris kebanyakan karya-karya cukil kayu masih berwarna hitam putih, dan secara visual masih tampak mengandalkan kekuatan garis-garis dari hasil cukilan dikomparasikan dengan bagian bidang masih jarang, dan hasilnya juga masih tampak sederhana. Bisa dicerna dalam thap-tahap mula perkembangannya ini, penggambaran yang rumit belum terlihat, masih tampak sederhana sebab alat-alat cukil/toreh guna menggambardi bidang cetaknya juga masih sederhana.
Pada etape selanjutnya, mulailah penggambaran bidang-bidang mulai tampak yang tidak sedikit dikembangkan oleh seniman-seniman dari Florence, Prancis. Mereka mulai mengkomposisikan garis-garis dengan bidang-bidang. Hans Holbein dan Albrecht Durer ialah dua orang seniman cukil yang lumayan ternama pada masa itu, yang dinyatakan penggambarannya lumayan indah secara visual dan estetis.
hans-holbein
gbr.3.”death, danse macabre, “The advocate”, woodcut by Hans Holbein the Younger (1497 – 1543)
Dari era cukil kayu hitam putih, mulai berkembanglah ke era cukil kayu berwarna yang lebih memperkaya nilai artistik dari hasil karya cukil kayu. Cara pewarnaan masih dilaksanakan secara langsung sesudah hasil cetak hitam putih dihasilkan, bukan pada pelumuran tinta berwarna di bidang/matriks cukilan sebelum dicetak.
woodblockprints-handcoulouring
gbr.4.
Tehnik cukilan kayu lainnya disamping cukil kayu ialah menoreh/menggores di atas bidang kayu, terdaftar pada akhir abad 18, Thomas Bewick ialah seniman yang dirasakan pionir yang lumayan baik mengembangkan tehnik ini yang akhirnya tidak sedikit berkembang luas pada masa ini.
thomas-bewick
gbr.5. Lucien Pissaro.
Di samping dia, terdaftar pula Edward Calvert dan William Blake yang karya-karyanya tidak sedikit mempengaruhi seniman era canggih selanjutnya.
Kedua tehnik diatas (cukilan dan goresan kayu / woodcut & woodengraving) yang pada awalnya hanya digunakan sebagai media guna reproduksi, kemudian tidak sedikit dimanfaatkan oleh semua penerbit kitab sebagai tehnik untuk memperlihatkan ilustrasi di dalamnya. Terkadang, cukilan dan goresan kayu yang telah berupa ilustrasi sebuah cerita, diantarkan dan disebar ke kota atau lokasi lainnya untuk digunakan sebagai ilustrasi lagi oleh penerbit yang berbeda. Jadi biasanya suatu gambar yang sama ada dalam buku-buku
lainnya yang bertolak belakang penerbit.
Pada abad ke -19 , cukil/goresan kayu tidak sedikit digunakan untuk destinasi komersil. Mereka (seniman cukil) tidak sedikit meniru karya-karya dari semua pelukis familiar pada masa tersebut dan menjual untuk para turis sebagai barang souvenir. Baru pada mula abad ke-20, kedua tehnik tersebut mulai dipakai sebagai media karya seni yang bernilai ekspresi individu senimannya. Tercatat seniman-seniman yang dirasakan berjasa dalam urusan ini ialah Charles Ricketts, Charles Shannon dan Lucien Pissaro.
Review This Product